"Pernahkah tubuh anda berkeringat walaupun sedang tidak melakukan aktivitas berat dan suhu udara tidak tinggi?"
Apabila iya, maka kemungkinan anda mengidap penyakit hiperhidrosis.
Apa itu hiperhidrosis?
Hiperhidrosis adalah kondisi di mana seseorang berkeringat secara berlebihan yang terkadang tidak diakibatkan oleh suhu panas ataupun olahraga. Penderita bisa berkeringat sangat banyak, sampai-sampai keringat menembus pakaian dan menetes ke tangan.
Banyaknya keringat yang keluar tidak memengaruhi kesehatan secara serius, namun bisa berpengaruh buruk terhadap kualitas hidup penderita dan bisa menimbulkan perasaan malu, stres, depresi, dan gelisah.
Jika tidak ditangani, penderita hiperhidrosis berisiko terkena beberapa komplikasi seperti:
- Infeksi. Seseorang yang mengeluarkan keringat sangat banyak akan lebih mudah terkena infeksi kulit.
- Efek psikologis. Pakaian dan tangan basah karena berkeringat bisa menimbulkan rasa malu, hal ini bisa memengaruhi psikologis pada penderita.
- Bau badan tidak sedap. Tidak semua penderita hiperhidrosis akan memiliki bau badan tidak sedap, namun jika bakteri mulai berkembang, maka bau badan tidak sedap akan muncul.
resiko hiperhidrosis; infeksi pada kulit |
resiko hiperhidrosis; bau badan tidak sedap |
Bagaimana gejala hiperhidrosis?
- Banyaknya keringat bisa sampai mengganggu pekerjaannya, seperti kesulitan menggunakan keyboard komputer.
- Mengalami gangguan saat menjalani aktivitas rutin seperti menyetir kendaraan.
- Menghabiskan waktu cukup banyak untuk mengatasi masalah keringat, seperti sering mandi dan mengganti pakaian.
- Menghindari kontak fisik seperti berjabat tangan, karena sadar dirinya basah berkeringat.
- Menarik diri dari kegiatan sosial
- Tidak ikut serta dalam beberapa aktivitas seperti berdansa atau olahraga, karena takut tubuhnya akan makin banyak mengeluarkan keringat.
salah satu gejala hiperhidrosis; menarik diri dari kegiatan sosial dan tidak percaya diri |
Jika tubuh juga mengalami beberapa hal berikut ketika menghasilkan banyak keringat, segera temui dokter:
- Suhu tubuh di atas 40 derajat Celsius.
- Sakit kepala atau kepala terasa ringan.
- Sakit pada dada.
- Mual.
- Menggigil.
dampak berat hiperhidrosis; sakit kepala |
dampak berat hiperhidrosis; menggigil |
Apa penyebab hiperhidrosis?
Jika dilihat dari penyebabnya, hiperhidrosis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Hiperhidrosis primer. Hiperhidrosis yang tidak diketahui penyebabnya. Meskipun tidak jelas, terjadinya hiperhidrosis primer umumnya dipengaruhi oleh sistem saraf simpatik dan faktor genetik.
- Hiperhidrosis sekunder. Hiperhidrosis yang bisa diidentifikasi penyebabnya. Beberapa penyebab hiperhidrosis adalah: obat-obatan, infeksi, mengidap penyakit Parkinson, gangguan sel darah atau sumsum tulang, kehamilan, menopause, gelisah, hipoglikemia, hipertiroid, obesitas, serangan jantung, dan gangguan sistem saraf.
penyebab hiperhidrosis sekunder; obesitas |
penyebab hiperhidrosis sekunder; serangan jantung |
penyebab hiperhidrosis sekunder; kelainan sistem syaraf contohnya penyakit parkinson |
Bagaimana cara mendiagnosis hiperhidrosis?
Beberapa tindakan yang umumnya dilakukan dokter untuk mendiagnosis hiperhidrosis adalah:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien serta mempelajari catatan medisnya.
- Tes darah dan urine. Dokter akan meminta sampel darah atau urine pasien untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.
- Tes keringat. Beberapa jenis tes yang bisa dilakukan untuk menentukan seberapa parah kondisi hiperhidrosis pada seseorang adalah tes iodine-starch, tes thermoregulatory sweat, dan tes konduksi kulit.
Apa metode pengobatan hiperhidrosis?
A. Pemberian obat-obatan
- Antiperspirant. Dokter akan meresepkan antiperspirant lebih kuat untuk mengontrol keluarnya keringat.
- Antikolinergik atau antimuskarinik. Obat jenis ini akan diberikan oleh dokter untuk menghambat aktifnya kelenjar keringat.
- Antidepresan. Beberapa jenis obat untuk menangani depresi juga bisa dikonsumsi karena memiliki efek mengurangi keringat.
- Botox (Botulinum toxin) juga bisa disuntikkan pada bagian kulit yang menderita hiperhidrosis untuk mengurangi keringat.
B. Pembedahan dan tindakan lainnya.
- Iontoforesis. Gelombang listrik lemah akan dialirkan pada bagian kulit yang terkena hiperhidrosis melalui media air atau bantalan yang basah.
- Endoskopi simpatektomi dada. Ini adalah salah satu tindakan pembedahan yang bertujuan untuk memotong atau menghambat saraf yang mengontrol produksi keringat.
- Pengangkatan kelenjar keringat. Prosedur ini biasanya dilakukan dokter untuk menangani hiperhidrosis di bagian bawah lengan atau ketiak.
IONTOFORESIS |
Bagaimana cara mengurangi gejala hiperhidrosis?
- Menghindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa memicu keluarnya keringat penderita, seperti makanan pedas dan minuman keras.
- Jangan mengenakan pakaian ketat yang terbuat dari serat buatan.
- Menganjurkan penderita mengenakan pakaian berwarna putih dan hitam agar bekas keringat tidak terlalu terlihat.
- Menggunakan antiperspirant secara rutin.
- Memakai pelindung ketiak yang bisa menyerap keringat berlebih dan melindungi pakaian.
- Memakai kaus kaki yang menyerap kelembapan dan menggantinya maksimal setiap dua hari sekali.
- Jika memungkinkan, kenakan sepatu kulit dan usahakan untuk mengenakan pasangan sepatu yang berbeda tiap hari.Membersihkan tubuh secara rutin untuk menekan perkembangan bakteri pada kulit.
menggunakan produk antiperspirant |
Itulah beberapa informasi mengenai penyakit hiperhidrosis. Apabila anda merasa memiliki penyakit tersebut atau mengenal seseorang yang memiliki gejala-gejalanya, lakukanlah langkah-langkah di atas dan amati dengan hikmat cara pengananan dan bahaya yang dapat timbul dari hiperhidrosis. Semoga artikel ini dapat membantu.
-- Silahkan komentari artikel ini sesuai dengan tanggapan anda, saran yang membangun sangat diapresiasikan. Terimakasih 😊😊😊😊😊 --